IBUNDA YTH ( II )


"Ngger anakku sayang",ujar seorang Ibu yang begitu tulus perasaannya

Lalu mengusap pelan kepalanya, sambil memeluk tubuh mungil buah hatinya
"Jangan sedih lagi ya,lanjut sang Ibu berujar."Ibu sayang kamu ngger?"

Tak ada kata-kata terucap lagi
Tak ada kalimat mengiang menggores

Sepi...
Senyap...
Lunglai...
Diam dalam sebentaran waktu

Hanya linangan air mata haru
Hanya bahasa santun kalbu
Saling berinteraksi menunjuk syahdu damai hati
Dan mengecup mesra kening jiwanya

Kata sang buah hati sambil menatap bola mata Ibunya,
 "Terimakasih Ibu,jika ada tempat yang lebih indahpun,
takkan kuasa aku pergi dari sisi hatimu,
karena buah cintamu akan selalu merunut jalan tulus kasihmu,
Cintaku boleh terpenggal pedang jaman,namun essensi tetaplah abadi
Kulitmu boleh keriput oleh waktu menjemput,
namun semesta jiwa tetaplah dalam nyata
Usiamu boleh bertambah karena itu adalah amanah,
namun cahaya hatimu akan selalu menjadi petuah tak terbantah".

Sekelebat sebuah bayangan menampak,
"Siapakah engkau Tuan",serempak mereka berdua setengah berteriak,
"Mengapa Tuan hanya tersenyum,tak bolehkah selubung hijabmu
terbuka biar kami tahu untuk apa gerangan Tuan hadir diantara kami."
Tak berapa lama yang di sebut Tuan pun mesra berkata-kata,
"Aku adalah differesiensi dalam satu wujud yang nyata,
Aku adalah imajiner namun selalu ada dalam setiap hembusan nafas cinta,
Aku fenomenal namun Aku selalu hadir dalam kasih sayang
dan akan menjadi ruh disetiap atribut dari setiap makna kehidupan
yang bernama kasih yang sejati dalam realitas dunia dan di akhirnya,
Tetaplah kalian banyak bersabar dan santun berkata-kata,
karena dunia hanya sesaat dari hamparan akhirat yang maha al-Haq".
Dan seperti angin,Tuanpun lenyap seketika,menghilang

Heninglah suasana, namun semakin menampak kehangatannya,
"Terimakasih Tuan, rahmatilah kami, agar selalu dalam kebaikan".
"Ibu, aku bermohon tetaplah kau di sini,di hati ini,
tetaplah suatu saat dunia memisahkan, namun pesona dan rasa syukurku
akan selamanya ada karena kebersamaan ini tiada akan pernah berlalu".



Do Not Miss It Posting Like This. Please Subscribe:



Related Articles:

3 Responses to "IBUNDA YTH ( II )"

  1. Semoga apa yang kita ungkapkan kepada Nya sebagai doa yang tuluh, mampu membuat ibu kita tersenyum. Sebab senyum dibalik semua adalah keikhlasan yang tanpa batas.

    ReplyDelete
  2. Kasih sayang ibu memang tak akan lekang oleh waktu, usia,status bahkan keadaban. Kasih seorang ibu kepada anaknya wlu kadang tak nampak, namun nyata dalam cahaya nirwana....

    ReplyDelete
  3. Mbak Tien & Aunty Ses :: Amiin..tak terhingga sepanjang masa spt lagu kita waktu msh kecil dulu,ya spt itulah adanya menyata di stiap langkah yg telah dan akan ditempuh.
    Luv u mum...

    ReplyDelete