(IBUNDA) IBUNDA YTH


Do'a restumu masih saja aku harapkan
Di setiap jejak langkah yang harus aku tempuhi
Di setiap deru nafas kehidupan yang disergap duka dan kadang ditingkahi tawa

Akulah ranting-ranting pohon yang daunnya enggan bersemi
meski musim keceriaan (masa remaja)
menawarkan kesukacitaannya bersama warna-warni bunganya

Sedang engkaulah mata air keabadian yang akan terus
menebarkan dan memancarkan beribu pendaran
kebeningan diri dari kesejukan kalbu
Dimana anak-anak buah cinta kasihmu dapat merasakan
kehangatan dan ketulusan pelukanmu yang damai
Dan akupun dapat ungkapkan keluh kesah dan bercerita,
tentang cinta, tentang perikehidupan perempuan,
tentang kebahagiaan dan masa depan,
tentang perilaku dan tutur kata,
tentang Tuhan dan bakti hidup serta pemenuhan diri
akan kerelaan dan kepasrahan lahir batin kita
kepada sang maha pencipta Dan tentang semua yang semestinya dapat aku gapai dengan
pernik rekahnya nurani oleh karena belaian cinta kasihmu
sebagai muara hidup untuk mewujudkan rasa syukur kita
kepada Tuhan yang maha kuasa

Ibunda Yth :
Isak tangis dan tawamu adalah akar dari rintihan kehidupan yang Tuhan tanamkan disetiap relung hati perempuan, karena kebanggaan yang memenuhi ruang keheningan batinmu apabila anak-anak buah cinta kasihmu mampu membahagiakanmu, membuatmu tersenyum disepanjang waktu tanpa pemaafan yang harus aku bilang oleh karena rasa bersalahku di waktu yang telah lalu dan di hari yang akan datang.

Do'a dan harapanku kepada Tuhan, semoga Dia akan melimpahkan anugerah dan karuniaNya dengan selalu melindungi jiwa ragamu dari semua cobaan hidup di rentang masa yang tiada berbatas, sehingga aku mampu meraih dan memperoleh pemenuhan diri demi membalas segala yang pernah aku dapatkan dari kehangatan dan ketulusamu, serta kerelaan dan ketiadaenggananmu menutup pintu hati untuk selalu berdo'a dan merestui perjalanan hidup anak-anakmu.




MidNite pass, May 27, 2001

Do Not Miss It Posting Like This. Please Subscribe:



Related Articles:

5 Responses to "(IBUNDA) IBUNDA YTH"

  1. jadi inget tadi dikasih liat aplikasi flash tentang ibu. hiks...
    "sayangi ibu kita masing-masing..:)"

    ReplyDelete
  2. Tidak bisa disangkal,Cinta kepada ibu, manakala terurat dalam untaian kalimat menjadi sebuah biografi, kerinduan, kecintaan pada sosok seorang ibu...maka terciptalah sebuah buku"Kanti Redjeki" yg kukagumi...ia telah pergi 32 tahun yal....

    ReplyDelete
  3. Segala hati di segala doa,semoga keberadaan beliau selalu menuntun langkah Aunty meskipun beliau telah berpulang begitu lama.Kesanggupan kami hanya berdoa,memohon ampunan mencipta kedamaian.Tuhan selalu Memberkati,Amin..

    ReplyDelete
  4. Suatu saat, akan ku bagi cerita"Kanti Redjeki" tentu dia hanya bidan desa,bukan siapa-siapa. Namun pengabdiannya, cintanya pada kesehatan masyarakat mampu menaklukkan egonya untuk hijrah dari kehidupan kota menuju belantara desa kecil dan terpencil di masannya.
    Dia..adalah kekasih hati yg tak tergantikan dng apapun benda didunia, keculai keseimbangan kasih Tuhan yg sll ada di hati....

    ReplyDelete
  5. Aunty,terimakasih dengan segala perhatian,berbagi pengalaman dengan saya.Segala bentuk cinta dan kasih yang sudah Aunty berikan kepada beliau semoga menjadi ladang amal yang tiada akan terputus sehingga Tuhan berkenan mempertemukan kembali kelak di surga,amin...!

    ReplyDelete