IBUNDA YTH (III)



Menenun kembali petang hari
Merenda kain cahaya redup rembulan sabit
Namun saujana tetaplah menyulam keindahannya

Sepanjang hari sepanjang malam
Ku ketuk pintumu, membuka jendela per jendela
Sepi ...

Ibu, anakmu rindu membaui keringatmu
Melihatmu mengayak kehidupan
Menyapamu di setiap ketiak langit Tuhan yg merentang

Ibu, anakmu rindu senyummu
Berjuta doa, melaksa dalam sepi
Menumpah segala airmata dalam keranda kehinaanku
Ibu, anakmu masih rindu merasakan lagi pagutan jenak-jenak nafasmu
Di terpa kasih di setiap helaan peluk hangat
Dan merdu pesan cintamu
Ibu, anakmu terlalu rindu kepadamu
Bawalah aku selalu di kepantasanmu di tiap tetirah doa-doamu

Ibu, anakmu masih rindu ketika kau meratapiku
Membagi ketegaran mendewasakanku
Mengusapi air mata, mengajariku makna hidup dan kehidupan

Ibu, pagi ini anakmu masih menggunung rindu
Seperti ribuan tahuh yang lalu
Seperti pada saat kau menampakkan wujudku
Menghirup desah nafas Tuhan

Ibu, di dinihari yang menyisakan ketenangan ini
Anakmu masih saja rindu hangat pelukanmu



Ditulis pada tanggal  01 September 2010

Do Not Miss It Posting Like This. Please Subscribe:



Related Articles:

3 Responses to "IBUNDA YTH (III)"

  1. bagus puisinyaaa.. Suka :)
    aku udah jarang-jarang nulis puisi kaya begini nih :D

    jadi kangen sama si Mama nih. Eh sama Papa juga denk :D

    ReplyDelete
  2. Haii..Deviriana,thnks yaa,Ya udah bikin lagi dung,Say hi to your Mom and Famm

    ReplyDelete