PETAKAMU


Kesucian yang terhampar
Telah terlumat sahaja kenikmatan hidup
Keretakan petaka yang tak bernuansa
Telah memberai temaram rasa berduka
Resapi keresahan itu
Cabiklah kesertamertaan luka mengering
Kemolekan tak berpeduli
Menjadikan berpisahnya rumah saling bercinta

Baiklah, kubelai diri berbayang petakamu
Berbayang segala rupa
Berbayang segala gelak berbaur air mata
Rumah saling bercinta itu membelenggu kembali
Membelenggu segala diri, segala hati mati
Seakan berbaur mencemooh diri
Baiklah, kuagungi diri berbayang kala mesramu



anz/101094

Do Not Miss It Posting Like This. Please Subscribe:



Related Articles:

2 Responses to "PETAKAMU"

  1. Terjawab sudah, bahwa kehidupan berjalan seiring waktu. Namun sesungguhnya rapuh dan tidak absolut.Petakamu hanyalah satu dari sekian guliran kisah anak manusia....

    ReplyDelete
  2. Oh..terima kasih sekali Aunty,betul sekali yang Aunty sampaikan,inilah perjalanan yg kadang mulus rata lancar berjalan tapi tidak tertutup pula untuk terantuk sandungan batu,sekali lagi terimakasih...

    ReplyDelete