Untuk merapatsandarkan tulus rasa
Dengan mengungkapsingkapkan nyata kata-kata
Yang cuma tersirat di jauh keinginan
Tanpa kepastian,namun tiada satu kerelaanpun
untuk melepas apalagi mengakhirkannya
Dan suka cita sang pencinta adalah saat senja menggelayut malam
Menjelagakan buih awan berganti kerlip bintang
Dengan merangkai sepotong demi sepotong
wajah sang renjanahati
Melukiskannya di ruh fantasi indahnya angan
Membingkainya di ketiadaan batas keletihan
Menggantungkannya di dinding damai hati
tanpa kegelisahan, keriuhresahan, pun penyesalan
Dan duka lara sang pencinta adalah
saat sayatan-sayatan sepi rasa terbelenggu kenyataan
Terbenam di jeruji keterkungkungan pada batas
kerinduan bak pesakitan
Dengan membiarberaikan senyum
sang renjanahati menjadi serpihan,
sebab bingkai lukisan rasa dan perasaan kalbu sang pencinta
telah membentur dinding rusuh hati
Tanpa secuilpun asa, kecuali (mungkin)pada basa-basi
doa sang pencinta, ketika nurani merasa terpinggirkan

Jkt,11-12-99/Ramadhan sahur nite 06,1420 H/02.45 am
0 Response to "LUKISAN HATI (SANG RENJANAHATI)"
Post a Comment