SaKu, dengarlah satu paparan ceritaku
Di dalam kejenuhan, kegelisahan dan rasa muakku
Aku ingin membagi semua perasaan yang ada padaku
Aku ingin membebaskan belenggu hatiku
Aku ingin membuang duka laraku
Aku ingin kau dengarkan jerit hati yang terhempas
Aku tidak pernah tahu lagi, apa yang menjadi mimpiku
Aku tidak pernah tahu lagi,
apa yang menjadi asaku untuk hari ini dan esok
SaKu, masihkah kau dengarkan paparanku
Di sepi hari tak bertepian
Masihkah ada jejak yang mesti ku ikuti
Masihkah ada genggaman tangan tulus mengamitku
Masihkah ada tumpuan di atas kaki yang pecah tertusuk belati hati
Masihkan ada hari depan yang hanya terobsesi
SaKu, andai aku bisa menangis
Di dalam pelupukku kau yang pertama tahu
Tapi aku menangis untuk apa
Tapi aku menangis untuk siapa
SaKu, dengarlah pinta tulusku padamu
Bagilah ketegaran di rasa capai otakku
Berilah sentuhan batin tulus di jiwa telah terkoyak
Doakanlah dengan rasa kasih buat nuraniku yang merapuh
SaKu, semoga kau tak jemu karena rasa yang menggila ini
Judul asli : Sahabatku
Solo Nite Life 02 : 05 : 1996 / 01 : 45 am
bagus bgt ini tulisan nya mas... :)
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung,jangan bosan ajah yang penting...
ReplyDeleteAku......
ReplyDeletePuisi ini menyentuh hatiku....
Hi Mommy,thanks yaa udah kunjungan balik,terimaksih appresiasinya...
ReplyDeleteTentu masih saku mendengar dan berbagi....
ReplyDeleteTerimakasih..adem mendengarnya,mak cleusszz..nyamaaan bgt
ReplyDeleteTak pikir saku, sak kantong...
ReplyDeleteYa Aunty Sestri..bener juga saku kantong,ibarat hati begitu masuk kantong udah gk bisa di keluarin lagi,hikss
ReplyDeletepuisiny dalem bGT,,,
ReplyDeleteMatur nuwun princiliabeauty,salam kenal :-)
ReplyDelete